Selamat Membaca, Semoga Bermanfa'at , Bismillah..

Minggu, 08 Januari 2012

And Finally ..

Bismillah..

Perpijakan yang nyata di bumi pertiwi.
Saya tertegun pada langkah pertama.
Langkah kedua, ketiga dan seterusnya, nothing special.
Semakin dewasa, semakin mengerti apa realisasi dari semua harta karun getir yang terpendam, terkubur dalam.
Rasanya tertohok menyimak lika liku senyum dan tangis yang berebut saling bertegur sapa.
Seakan mengerti komando tanpa aba-aba.
Lingkungan dan keluarga yang menjalar akrab seperti sebuah pijaran cahaya dalam seonggok kegelapan.
Mungkin ini ajang penentuannya.
Siapa yang berdiri tegar, berpegang teguh dengan komitmen, akan mendapat balasan yang terbungkus rapi.

Cerita itu sekedar bergeser seiring waktu kehidupanku, tapi tidak bergeser dari panggung sejarah.
Cerita indah itu masih menjadi pelabuhan favorit untuk angan pelayaranku.
Sekali, oh tidak, mungkin dua, tiga, empat kali, bahkan mungkin lebih, tak letih kuhibur diriku, di sana ada yang menantimu, bersih membentangkan kebahagiaan.
Tersenyumlah.

Pengistirahatan hati.
Ini kalimat ambigu yang kupilih sebagai cerminan kesimpulan.
Kisah yang masih kuanggap aneh dan memang tak pernah memiliki akhir yang baik.
Justru cerita yang kupunya sebenarnya sempurna, ya sempurna kenaasannya.
Mungkin seharusnya aku harus tetap bersyukur, memiliki balutan hati yang normal.

Siapa pun, kapan pun, di mana pun, dan bagaimanapun. Itu yang kumengerti.
Love is all of every.

Tapi dewasa ini, aku merasa tertohok dengan realita.
Ya, realita yang tertawa jelas dengan gagah dan lantang memperjelas fakta-fakta bukti nyata.
Realita yang samasekali tak sudi menerima penawaran sedikitpun.
Realita yang tak memberikan kesempatan aku untuk memilih.
Berbicara menyeret semua, apa yang tak kusadari secara kaffah.
Menyelidik apa yang tak kubaca dan memang tak terbaca.
Merasa mengenal tapi merana dalam kegelisahan dan kekhawatiran

Entah apa kehendak Tuhan.
Yang kutahu, semua tak murni revolusi dari kebetulan.
Karena pertemuan dan perpisahan, itu kehendakNya.
Karena mungkin, semua sudah tertulis jelas tanpa rekayasa.
Terpampang menampar paksa siapapun penerima cerita itu.
Gamblang dan merasa menang apapun sebab akibatnya.
Berebut prasangka ini menjawab semua kegundahan.
Meski tak ada yang tahu, siapa yang menemani bersama kebenaran.

Lama sudah kutanyakan dengan bagian terlemah yang mudah rusak ini,
"kenapa tak kau putuskan untuk segera pergi?"
Tapi jawaban yang kudapat hingga hari ini,
keheningan yang terus menuntunku menyebrangi jembatan pelangi yang masih tak terkendali.


Semoga Bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar