Selamat Membaca, Semoga Bermanfa'at , Bismillah..

Selasa, 25 Januari 2011

ayah tak pernah 'sibuk' nak :)

bismillah..

Lelah memang selalu menjadi penutup hari yang tidak selalu merepotkan. kadang justru membuat kepuasan tersendiri setelah semua aktivitas terdaftar menjadi rutinitas yang kurasakan 4 bulan lebih belakangan ini. datang menyampaikan niat untuk menuntut ilmu dan pulang memamerkan sisa senyum yang masih bisa kulakukan untuk mereka yang menunggu kepulanganku.

sore senja yang indah saat itu. matahari masih hangat menyelimuti bekasi dan sekitarnya, padat lalu lintas dengan derum kendaraan yang dikemudi berbagai macam profesi tidak mengurangi indah senja itu yang aku rasakan. langkah kaki ini gontai setengah bersemangat menyebrangi padat lalu lintas sore itu. beberapa menit berdiri, yang kutunggu2 datang juga, alhamdulillah, akhirnya :)

di dalam tidak diisi banyak penumpang, yang kuperhatikan hanya seorang ibu yang duduk disamping pengemudi hebat itu, dan satu penumpang yang duduk di posisi tak jauh dariku. seperti biasa, menikmati perjalanan, memperhatikan betapa negeri ini di isi oleh manusia2 yang tidak 'pemalas', menyimpulkan ini dan itu menurut pemahamanku, menikmati indahnya sungai kalimalang sebagai saluran air yang sejarahnya berawal saat abad ke-5, zaman kerajaan Tarumanegara, mengalir bening bersinar kecoklatan, memantulkan sinar senja sang Raja Api seraya saling balas membalas senyum.

pembicaraan awal yang kudengar, ibu itu bertanya tentang jalur menuju komsen yang itu berarti tepat searah denganku. tapi segan rasanya menimpali pembicaraan yang sedang berlangsung. jadi aku hanya diam mendengarkan sambil menahan keinginan angkat suara. angkutan umum itu terus melaju tanpa singgah di pemberhentian pangkalan seperti kebanyakan angkutan umum 58 lainnya. sampai akhirnya menit2 terakhir aku harus turun berpindah tempat duduk ke angkutan umum K37. sebelum akhirnya melangkah turun, tak bermaksud tapi terdengar ya jadi mau tak mau harus mendengar, percakapan antara pengemudi dan ibu2 baik hati yang duduk disampingnya. awal mulanya ketika selular phone mlik sang pengemudi berdering. kaget yang kurespon langsung lenyap sesaat setelah aku tau dengan siapa bliau berbicara.

"hallo assalamu'alaikum", sapa pengemudi itu ramah pada makhluk mungil di seberang sana. "udah makan nak?", "oohh mau bapak bawain apa?", "sate apa sayang? ayam iya ayam?", "yaudah, nanti tunggu bapak pulang ya, jangan tidur dulu, obatnya udh diminum blm nak?", "yang rajin ya, biar cepet sembuh", "he'eh yang pinter ya, bapak kerja dulu", "wa'alaikumussalam". Ya Allah, sungguh Kau Yang Maha Melapangkan hati bapak ini, ujian yang Kau berikan ternyata tak melunturkan semangatnya menjaga kasih sayangnya untuk malaikat keil titipanMu di sana. sedikit tersirat rasa iri dan cemburu menyimak cerita singkat yang penuh ketulusan cinta. kondisi sibuk menyetir, lelah penat dan penghasilan yang tidak selalu menenangkan ternyata tidak menghalangi dirinya untuk terus bersabar dan menjaga kebahagiaan keluarganya walau tanpa bertatap muka. subhanallah.

spontan sang ibu tadi bertanya, "anaknya sakit apa pak?", bapak baik itu menjawab, "demam bu, udah 2 hari", "umur brp pak?" balas ibu tadi. "baru jalan 2th". dan tak terasa, its time. aku harus turun dan itu artinya begitupun dgn ibu tadi. saat membayar, aku bilang ke ibu baik hati, "mau ke komsen ya bu? bareng sama saya aja :)", "oohh naik ke arah komsen jg de? yaudah yuk". setelah menutup sementara obrolan singkat itu, aku menyerahkan uang sambil menyampaikan simpatiku kepada bapak baik hati td, "cepet sembuh y pak anaknya :)", "ooohh iya, makasih y de :)" setelah berbalas senyum, tiba saatnya aku menyebrang bersama ibu tadi.

bliau erat menggenggam lenganku, bersiap menyebrang sesaat teringat ummiku dirumah. kami menyebrang dan berjalan menuju angkutan umum yang sedang transit di pangkalan sambil sedikit mengobrol, sekedar menanyakan tempat kuliahku dan seputar itu. kami tiba di ambang pintu angkutan umum K37, aku otomatis langsung mengambil posisi di bagian belakang, diikuti oleh ibu itu. sesaat memandangku heran dan bertanya "kenapa milih duduk di belakang de?", "oh gpp bu :)" balas ku dgn sdikit tertawa. "oohh ibu pindah depan gpp ya?", "silahkan bu:)"
akhirnya ibu tadi pindah dan aku d belakang dengan beberapa penumpang lainnya.

heningnya selama perjalanan masih mengingatkan ku tentang cerita tadi. entah mengapa hati ini sangat tertegun menyimaknya. tak terasa, sampai lah saatnya aku melanjutkan perjalanan terakhirku sampai sebelumnya tiba di rumah. saat membayar, kembali aku menyapa ibu tadi, "bu saya duluan ya, bang nanti ibunya mau turun d komsen", "iya neng" balas abang angkot". dan ibu itu masih melontarkan kata2nya, "rumahnya d mana de?", " tu bu masih ke dalem lg, saya duluan ya bu :)", "iya, makasih y de :)" dan angkutan umum itu melaju memisahkan tatap mukaku dengan ibu tadi. dan aku, masih tersenyum mengenang cerita ayah malaikat kecil tadi, pengemudi angkot yang hebat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar