Selamat Membaca, Semoga Bermanfa'at , Bismillah..

Senin, 11 April 2011

karena AKU bukan DIRINYA

Bismillah...

mungkin tak kan pernah dimengerti oleh batin yang terus menjerit.
apa tujuanNya menciptakan hati yang begitu rentan tersenggol, tergeser, atau bahkan abadi menetap.
kecepatannya, tak satu pun makhluk dapat memprediksinya.
apa hiasan sebenarnya, siapapun tak ada yg tahu kecuali Pemiliknya.
senyum dan tangis, itu menjadi cerminan yang dirasakannya.
itulah benda lemah titipan Sang Khaliq, hati.

kanan kiri tak juga memahami bagaimana tersiksanya hati yang memendam.
mereka juga tak mendengar apa yang kau utarakan dalam sunyi hatimu.
seakan dindingnya keras tak tersentuh peradaban.
terus terjaga, sakit itu terus terjaga dan tanpa terbuka.

walau menangis, tersedu bahkan sampai kering air mata.
dunia pun tak menoleh.
rasanya semakin runtuh semua benteng pertahanan yang semula kokoh berdiri.
tak menyerah, kau coba berbohong pada dunia, tersenyum dalam tangismu.
lihai sandiwaramu, tak juga membuat dunia mengerti apa yang tersimpan rapi dlm sakitmu.
mencoba bangkit dan tegar, walau dalam kesendirianmu, kau bersandar pasrah dengan air mata.
tak puas, kini kau coba tertawa riang dan ceria, dan semakin yakin, dunia tak kan melirik.

dunia itu dirinya, yang memang bukan hakmu.
memang tak pantas menuntut ini itu dalam ramai maupun sunyi hatimu, kepada dirinya yg memang bukan siapa-siapa untukmu.
kembali kau lari bersama angin, mencoba melupakan apa yang sbnarnya kau rasakan sendirian.
tersenyum bersama alam dan penghuni langit.
berusaha sekeras mungkin mengubur bangkai korban jatuh cinta.

tak mungkin rasanya derita ini hilang secepat cahaya berpindah.
walau sadar, Tuhan pasti mengganti yang pergi dgn yg lebih baik.
tapi tak juga kau sudahi menyiksa batinmu jauh lebih kritis dan nyaris mati.
padahal kau mengerti, Tuhan tak menghendakimu terlahir untuk menyiksa hatimu sendiri.
tak jera kau melihat dirinya yang kini sudah bisa bahagia tanpamu.
meski tegas kau melihat, dirinya bisa tertawa ceria walau tak hadir kau disisinya.
tertunduk lemas dan terduduk kembali dalam persimpuhanmu.

menelungkupkan kembali telapak tanganmu kehadapan paras indah ciptaanNya.
kini siksaan itu terasa lebih berat.
walau kau tahu, sahabat tak pernah pergi melenggang tanpa kebahagiaanmu.
tergugu kembali tersentak dalam realita.
semua terasa lebih pahit.

kenyataan roda perputaran kehidupan menuntun lembut jemari mungil ini,
menemanimu bermunajat kepadaNya, mencurahkan semuanya.
keharusan melanjutkan cerita gembira yang sempat terpotong,
mengusap lembut kepalamu dan merengkuhmu dalam pelukannya.
kesadaran bahwa mereka disana menunggu senyummu,
menghapus air matamu dengan kasih sayang yg membuatmu kembali tegar.
fakta hidup belum berakhir seolah tegas mengaitkan jari kelingking untuk berjanji,
kesedihan cinta bukan evaluasi untuk pribadi hebat sepertimu.
dan kini, tekad untuk menjadi pribadi lebih baik, lembut menarikku kembali berdiri.
kami tersenyum dan berikrar,
"aku bisa lebih bahagia dari dirinya,
walau aku bukan dirinya yang sudah lebih dulu bahagia dengan cerita barunya".

hari ini, engkau tak takut lagi melangkah karena cinta.
engkau lebih siap menghadapi indah ceria sisa hidup titipanNya.
kini, engkau lebih hati-hati memelihara hatimu.
memanjakannya, mengerti dan mampu mengendalikannya.
tak perlu terburu-buru.
karena Tuhan lebih tahu.
Tuhan lebih menyayangimu.
tersenyumlah dan yakinlah, semua ada saatnya.
berbahagialah atas kesabaranmu,
karena nanti,
Tuhan punya hadiah indah untukmu.
insyaAllah :)


semoga bermanfa'at :D

4 komentar:

  1. wow ...
    curhat kah ?
    bikin hati meringis bacanya >,<

    BalasHapus
  2. yahhahaha
    biasa, menghibur diri :D

    BalasHapus
  3. keren banget..
    diiksi nya bener-bener sastra..
    serasa baca bukunya andrea hirata.. haha
    salut deh!!

    BalasHapus
  4. waaahh, makasih wardah :)
    aduuhh msih jauh say d banding bang andrea mah :D

    BalasHapus