"Tak ada benturan dan pertentangan antara Islam dengan sains," cetus Ketua Persatuan Ulama Umat Islam Dunia, Dr Yusuf Al-Qaradhawi, dalam sebuah kesempatan. Alih-alih bertentangan, para saintis modern Barat telah membuktikan bahwa ajaran Islam sangat sejalan dengan ilmu pengetahuan modern.
Alquran sebagai kitab suci dan petunjuk hidup umat Islam yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 14 abad silam, secara
mengagumkan, mengungkapkan sederet fenomena ilmu pengetahuan yang telah
terbukti akurasi dan kebenarannya. Hal itu berbeda dengan Bible--ajaran
Kristen yang justru memiliki banyak perbedaan pandangan dengan ilmu
pengetahuan.
Munculnya perbedaan pandangan antara Bible dengan sains memang
telah mengundang perdebatan di kalangan penganut Kristen. Banyaknya
ketidaksesuaian antara Bible dengan sains diungkapkan Robert C Newman
dalam sebuah tulisannya bertajuk Conflict between Christianity and
Science. Hal itu kerap mengundang keraguan di kalangan Nasrani tentang
kebenaran Bible sebagai firman Tuhan.
Setelah melakukan berbagai penelitian ilmiah, para saintis Barat
telah membuktikan kebenaran janji Allah SWT tentang isi Alquran. Dalam
surah Albaqarah ayat 2, Allah SWT berfirman, "Kitab (Alquran) ini tidak
ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa."
Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel
Universitas Toronto, telah membuktikan kebenaran firman Allah SWT itu.
"Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran
fakta yang terkandung dalam Alquran dan sunah," papar Moore yang
terkagum-kagum dengan kandungan Alquran yang secara akurat menjelaskan
perkembangan embrio manusia.
Berikut ini sebagian kecil fakta penting tentang kandungan Alquran yang sejalan dengan temuan dunia sains modern:
Pembentukan awan
Para saintis telah mempelajari beragam jenis awan. Selain itu,
kalangan ilmuwan juga meneliti proses terbentuknya awan dan bagaimana
hujan terjadi. Secara ilmiah, saintis memaparkan proses terjadinya hujan
dimulai dari awan yang didorong angin. Awan Cumulonimbus terbentuk
ketika angin mendorong sejumlah awan kecil ke wilayah awan itu bergabung
hingga kemudian terjadi hujan.
Tentang fenomena pembentukan awan dan hujan itu, Alquran pun menjelaskannya secara akurat. Tidaklah
kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka,
kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga)
menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS Annur: ayat 43).
Lautan dan sungai
Ilmu pengetahuan modern telah menemukan adanya batas di tempat
pertemuan antara dua lautan yang berbeda. Pembatas itu membagi dua
lautan sehingga setiap laut memiliki temperatur, berat jenis, dan kadar
garam masing-masing.
Misalnya, laut Mediterania memiliki air yang hangat serta kadar garam dan berat jenisnya lebih rendah dibandingkan Samudra Atlantik. Temuan sains modern itu sejalan dengan Alquran yang telah mengungkapkannya sejak 14 abad lampau.
Misalnya, laut Mediterania memiliki air yang hangat serta kadar garam dan berat jenisnya lebih rendah dibandingkan Samudra Atlantik. Temuan sains modern itu sejalan dengan Alquran yang telah mengungkapkannya sejak 14 abad lampau.
Dalam surah Arrahman ayat 19-20, Allah SWT berfirman, ''Dia
membiarkan dua lautan mengalir, yang keduanya kemudian bertemu. Antara
keduanya, ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.''
Perbedaan kadar garam kedua lautan yang dipisahkan pembatas itu
juga diungkapkan dalam surah Alfurqan ayat 53, "Dan, Dialah yang
membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar
dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding
dan batas yang menghalangi." Kebenaran ayat Alquran itulah yang membuat
para saintis Barat berdecak kagum.
Pentingnya ASI
Dunia kesehatan modern beberapa tahun ini mulai menggaungkan
pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI). Anjuran itu mulai digalakkan
karena ASI memiliki banyak keunggulan. Secara ilmiah, ASI merupakan
makanan bagi bayi yang telah terbukti memiliki keunggulan dibandingkan
dengan susu sapi atau susu yang berasal dari sumber lain.
Alquran telah menyatakan pentingnya pemberian ASI bagi bayi dan
batita sejak 14 abad lampau. Dalam surah Albaqarah ayat 233, Allah SWT
berfirman, "Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun
penuh. Yaitu, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dan,
kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara
yang ma'ruf."
Serebrum (otak besar)
Pada surah Al 'Alaq ayat 15-16, Allah SWT berfirman, "Ketahuilah,
sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik
ubun-ubunnya. (Yaitu) ubun-ubun orang mendustakan lagi durhaka."
Ubun-ubun inilah yang disebut para saintis sebagai serebrum (otak
besar).
Lalu, apa hubungannya dengan kebohongan dan serebrum? Secara
psikologi, otak besar ini ternyata bertanggung jawab untuk merencanakan,
memotivasi, dan memprakarsai hal yang baik ataupun buruk. Otak besar
juga bertanggung jawab atas kebohongan dan kebenaran yang dikatakan
seseorang.
Pembentukan embrio manusia
Alquran secara gamblang telah menjelaskan proses pembentukan embrio manusia. "Dan,
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami
jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu,
tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain ...." (QS Almu'minun: 12-14).
Fakta yang diungkapkan dalam Alquran itu sungguh mencengangkan para
saintis modern Barat. "Saya sungguh sangat membahagiakan bisa membantu
mengklarifikasi pernyataan Alquran tentang perkembangan manusia.
Jelaslah bagi saya, pernyataan (Alquran) itu pastilah turun kepada
Muhammad dari Tuhan," papar Prof Keith L Moore, ilmuwan terkemuka dalam
bidang anatomi dan embriologi.
"Sebab, hampir semua pengetahuan itu belum ditemukan hingga beberapa abad kemudian. Ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad adalah seorang Rasul utusan Tuhan," imbuhnya.
"Sebab, hampir semua pengetahuan itu belum ditemukan hingga beberapa abad kemudian. Ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad adalah seorang Rasul utusan Tuhan," imbuhnya.
Sumber :
http://www.jurnalhajiumroh.com/post/dunia-islam/-sains-modern-mukjizat-dan-keajaiban-al-quran